Wartaekpres.com-Pemerintah
Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, mulai akhir tahun 2015 memfungsikan
jaringan irigasi baru dari bendungan Sungai Lakitan yang akan mengairi areal persawahan
seluas Sekitar 11.000ribu hektare.
Pembuatan
Cetak sawah baru itu akan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan
penyelesaian saluran induk yang saat ini sudah 90 persen selesai, kata
Pelaksana Tugas Bupati Musirawas Hendra Gunawan, Rabu.
"Kita akan
mengapresiasi semangat kebersamaan persatuan yang ditunjukkan oleh kelompok
tani Karya Makmur Desa Air Lesing untuk menjaga kedaulatan pangan ke depan agar
surplus beras di wilayah itu terus meningkat," katanya.
Ia mengatakan
seluruh akses jalan transportasi antara desa khususnya Desa Air Lesing ke
wilayah sentra produksi akan diselsaikan agar dalam pendistribusian hasil
petani setempat lancar.
Sebelumnya warga
desa itu masih menanam sawah tadah hujan, setelah mendapat air dari irigasi
Lakitan saat ini sudah berhasil melakukan panen raya padi varietas hibrida
sembada 168 dengan produksi cukup memuaskan.
Pembangunan
jaringan irigasi baru itu tujuannya untuk mengatasi kekurangan pasokan air yang
dikeluhkan petani selama ini, pasokan air sawah petani setempat hanya melalui
sumur bor dan apabila kemarau debitnya turun bahkan kekeringan.
Warga Musirawas
84,6 persen adalah petani sawah dan ladang dengan cita-cita sama yaitu menjadi
sejahtera karena setiap tahun mengalami surplus beras, ujarnya.
Kepala Dinas
Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Musirawas Heriyanto mengatakan
para petani Desa Air Lesing setempat pada musim kemarau sekarang ini berhasil
melakukan panen raya dengan produksi cukup memuaskan.
Para petani yang
tergabung dalam Kelompok tani Karya Makumur itu telah menanam padi varitas
hibrida sembada 168 dan panen perdananya dilakukan Pelaksana Tugas Bupati
Musirawas Hendra Gunawan dan jajarannya beberapa hari lalu.
Ia menjelaskan
hasil Ubinan pada panen raya itu rata-rata anakan sebanyak 25 batang
menghasilkan 250 butir dan 12 tangkai memproduksi gabah kering panen sebesar
sepuluh kilogram atau sekitar antara tujuh hingga delapan ton per hektare.
"Kita sudah
tiga tahun mengembangkan padi hibrida, namun selalu gagal akibat begitu banyak
tantangan. namun berkat kerja keras para petani akhirnya dapat terwujud,"
ujarnya.
Tidak mudah
mengajak petani menanam padi hibrida meskipun padi ini memiliki sifat produksi
cukup tinggi, tapi pemeliharaannya rumit, pengelolaan tanah harus sempurna
pupuknya harus banyak dan bibitnya harus yang muda.
Berkat semangat
dan kerja keras itulah, ditahun ketiga ini pihaknya beserta instansi yang
terkait dan kelompok tani menghasilkan 1.000 hektare padi hibrida di seluruh
Kabupaten Musirawas.
"Kita selain
memberikan pembinaan terhadap petani juga memenuhi kelengkapan alat pertanian
para kelompok tani, sehingga mereka betul-betul nyaman meningkatkan produksinya”
katanya…@nto
0 Response to "Akhir Tahun 2015 Bendung Lakitan siap Aliri Persawahan di kab.Musi Rawas"
Post a Comment